Kingvoyage Travel Planner: Mengenal Sejarah kota Bandung

Selasa, 06 Juni 2017

Mengenal Sejarah kota Bandung

Bandung oh Bandung, memang tak ada habisnya jika membicarakan tentang kota yang satu ini. Banyak yang dapat Anda temui dan pelajari dari kota ini, salah satunya ialah sejarah/history. Nah, disinilah perjuangan kemerdekaan nusantara hadir melalui berbagai peristiwa seperti Bandung lautan api dan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang dihadiri puluhan negara. Anda dapat melihat lagi kejadian itu melalui bangunan yang hingga kini masih lestari.

Bandung adalah kota yang dibangun sebagai pusat Hindia Belanda di Jawa Barat. Kota yang letaknya berada di tengah-tengah pegunungan ini dianggap sebagai lokasi strategis untuk aktivitas pemerintahan. Bandung mulai dijadikan sebagai kawasan pemukiman sejak pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels menerbitkan Surat Keputusan tanggal 25 September 1810 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana untuk kawasan ini. Kini tanggal tersebut diabadikan sebagai hari jadi kota Bandung.

Pada masa perang kemerdekaan, tepatnya 24 maret 1946 sebagian kota ini dibakar oleh pejuang Indonesia sebagai bagian dari strategi perang. Kita mengenalnya sebagai peristiwa ‘Bandung lautan api’ yang diceritakan kembali dalam lagu berjudul ‘Halo-halo Bandung’. Oleh karena peristiwa itu maka Bandung ditinggalkan oleh sebagian penduduknya yang mengungsi ke daerah lain. Heroiknya kejadian ini tergambar dengan jelas di Monumen Bandung Lautan Api. Bangunan ini berada di kawasan Tegallega dan menjadi monumen tertinggi di Bandung.  Untuk mencapai lokasi ini Anda bisa menggunakan angkutan umum jurusan Cibaduyut – Karang Setra (Cibaduyut – Kebon Kalapa) berwarna kuning.

Tempat bersejarah lainnya yang dapat Anda kunjungi saat liburan ke kota kembang ini adalah Gedung Merdeka yang dahulu bernama Concordia. Gedung yang menjadi tempat pertama kalinya helatan Konferensi Asia Afrika pada 18 April 1955  ini terletak di Jl. Asia-Afrika  atau berseberangan dengan Hotel Savoy Homann. Pada 19 – 24 April 2005 Gedung Merdeka kembali menjadi tuan rumah KTT Asia Afrika. Gedung Merdeka dapat dicapai dengan cara menggunakan bus Damri, taksi atau kendaraan pribadi.

Anda juga dapat mengunjungi Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (MPRJB) yang terletak di kawasan terbuka sisi utara Gedung Sate. Lokasi tersebut selain bergaris lurus dengan Gedung Sate juga dengan Lapangan Gasibu dan gedung DPRD. Jika diteruskan maka kawasan ini akan terhubung dengan Gunung Tangkuban Perahu. MPRJB merupakan simbol pengabdian nilai-nilai kebudayaan dan warisan nilai perjuangan rakyat Jawa Barat kepada generasi mendatang. Monumen ini dirancang oleh arsitek asli Bandung yakni Slamet Wirasonjaya dan perupa Sunaryo. Pembangunannya dimulai pada tahun 1991 secara bertahap dan selesai pada 1995. Luas lahannya sekitar 72.040 meter persegi dengan luas bangunan 2.143 meter persegi. Ingin melihat dari dekat Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat ? Naiklah angkutan kota jurusan caringin – sadang serang yang berwarna biru muda-hijau.

Destinasi wisata sejarah lain di kota Bandung adalah Jalan Braga , Gedung Landmark dan Villa Isola.
Selama liburan disini Anda dapat menginap di hotel Grand Preanger, hotel Savoy Homan dan hotel Naripan.

Bagaimana ? Menarik bukan ? :)