Bandung memiliki sebuah museum yang dahulu menjadi saksi prajurit
Siliwangi bersama rakyat Jawa Barat berperang mempertahankan daerahnya.
Museum itu bernama Mandala Wangsit Siliwangi. Dahulu, tempat ini pernah
dijadikan markas militer dan menjadi sasaran utama serangan Angkatan
Perang Ratu Adil (APRA) di bawah pimpinan Kapten Raymond Westerling.
Museum
yang terletak di Jalan Lembong 38, Bandung, ini menyimpan koleksi
sisa-sisa perjuangan tentara di masa penjajahan.
Terdapat koleksi aneka
jenis senjata tradisional, seperti kujang, klewang, pedang bambu, dan
keris.
Selain itu, ada juga aneka senjata api dengan berbagai ukuran
yang digunakan dalam masa peperangan.
Dalam bangunan museum yang
dibangun sekitar tahun 1910 ini, terdapat ruang-ruang yang mengisahkan
masa perjuangan seperti Ruang Pemberontakan DI/TII.
Di ruangan ini, kita
bisa melihat foto-foto perjuangan tentara menumpas gerakan DI/TII di
Jawa Barat.
Ada juga Ruang Palagan Bandung yang di dalamnya terdapat
diorama peristiwa heroik Bojong Kokosan.
Hal menarik lainnya yang
ada di museum dengan luas 4.176 m2 ini yaitu adanya koleksi uang pada
masa penjajahan dan di awal kemerdekaan.
Uang-uang ini ditata rapi dalam
sebuah bingkai yang menempel di salah satu dinding museum.
Selain itu,
ada pula foto-foto para mantan Panglima Divisi Siliwangi.
Museum Mandala Wangsit Siliwangi dibuka untuk umum pada hari Senin sampai Kamis
mulai jam 08.00 sampai 13.00 WIB.
Sementara di hari Jum’at, museum ini
tutup lebih awal yakni jam 10.00 WIB.
Khusus hari Sabtu, museum ini buka
hanya sampai pukul 12.00 WIB.