Nama 'Colenak' berasal dari singkatan 'dicocol enak'.
Colenak merupakan makanan khas tanah parahyangan yang terbuat dari peuyeum sampeu
(tape singkong) yang dibakar.
Awalnya, peuyeum bakar tersebut
dihidangkan dengan saus yang terbuat dari lelehan gula merah yang
dicampur kelapa.
Tapi, seiring perjalanan waktu, terdapat banyak varian
Colenak yang dikembangkan oleh para pedagang.
Salah satunya adalah Colenak Bogor. Di sini peuyeum
yang sudah dibakar disajikan dengan taburan unti (campuran kelapa parut
dan gula merah yang dimasak sampai agak kering) dan disiram saus
santan.
Ada juga Colenak Durian khas Bandung, dengan saus yang terbuat
dari campuran durian matang dengan lelehan gula merah.
Lain lagi Colenak
Pisang Tape, peuyeum diselipkan dalam potongan pisang kepok lalu dibakar.
Karena peuyeum memiliki kadar gula yang tinggi akibat proses fermentasinya, pembakaran peuyeum
tidak perlu dilakukan terlalu lama karena akan mudah gosong.
Meski
demikian, oleh sebagian orang, sisi yang gosong akibat terbentuknya
karamel ini dianggap merupakan bagian paling nikmat dari Colenak.
Makanan
ini masih dapat ditemui di daerah Bandung dan sekitarnya.
Salah satu
yang cukup terkenal adalah Colenak Murdi Putra yang terletak di Jl.
Ahmad Yani No. 733 Cicadas, kurang lebih 200 meter dari Terminal
Cicaheum, Bandung.
Warung colenak ini didirikan oleh Alm. Pak Murdi yang
telah berjualan sejak tahun 1930-an.
Menurut sejarahnya, awalnya Pak
Murdi menamai penganan ini dengan sebutan "peuyeum digulaan".
Tapi atas permintaan para pelanggannya, akhirnya nama itu diganti menjadi colenak seperti yang kita kenal sekarang.